Ini Dia Ciri-ciri Umum Kehamilan


Dag, dig, dug
Terlambat haid? Mudah lelah? Bisa jadi Bunda hamil!
Mari kita ketahui tanda-tanda umum kehamilan, yuk disimak!
Kehamilan sering ditandai dengan adanya beberapa perubahan pada tubuh seperti:



Terlambat  Haid
Ini adalah ciri paling utama yang menandakan bahwa Bunda bisa jadi hamil. Pastikan Bunda terus memantau tanggal pertama terakhir menstruasi untuk menjadi catatan ketika Bunda memang benar-benar hamil.

Flek atau Bercak Darah
Bercak darah juga biasanya terjadi di awal kehamilan. Namun, biasanya darah yang muncul tidak banyak dan warnanya tidak gelap seperti darah haid.

Payudara Tegang
Payudara yang terasa tegang ini disebabkan oleh perubahan hormon selama masa kehamilan.

Pusing
Pusing juga disebabkan perubahan hormon atau bisa juga karena anemia. Penting bagi Bunda untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

Mual
Emesis atau gejala mual dan mungkin muntah disebabkan karena perubahan hormon dalam tubuh. Jika mual berlanjut dengan muntah hebat (terus menerus dan berlebihan) disebut hiperemesis.

Lemas
Tubuh terasa lebih cepat lemas dan lelah setelah melakukan aktivitas ringan. Perbanyak istirahat dan jangan dulu lakukan pekerjaan berat.

Ngidam
Ketika hamil biasanya sering hilang selera makan dan justru muncul perilaku ngidam. Penyebabnya adalah perubahan hormon dalam tubuh. Keluhan ini akan hilang dengan sendirinya.

Sensitif
Perasaan akan mudah tersinggung dan sensitif. Biasanya juga wanita hamil akan mudah sekali menangis.

Sering berkemih
Karena letak rahim yang dekat dengan kandung kemih, para ibu hamil akan lebih sering berkemih daripada biasanya.

Itulah tanda-tanda umum kehamilan yang sering terjadi. Jika terdapat tanda-tanda demikian, segeralah Bunda periksa ke bidan atau dokter untuk memastikan jika Bunda memang hamil.

Tes sederhana juga dapat dilakukan dengan menggunakan tes urine (air kencing). Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hormon HCG (Human Chorionic
Gonadothrophine atau sering disebut hormon kehamilan) pada sampel urine karena hormon ini akan meningkat pada saat wanita hamil. Tes ini dapat Anda lakukan sekitar 10 hari setelah Anda terlambat menstruasi dengan menggunakan alat tes urine atau tes kehamilan yang dapat Bunda beli di apotek terdekat.

Jika Bunda melakukan tes urine sendiri, ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan secara cermat. Idealnya, sampel urine yang akan dipakai sebaiknya diambil pagi-pagi sekali atau urine yang pertama kali keluar di pagi hari. Hasil positif yang tertera biasanya memang akurat. Sebaliknya, suatu tes hasilnya dapat negatif karena dilakukan jauh sebelum saatnya atau justru terlambat hingga tiga bulan setelah masa menstruasi terakhir.

(sumber: Panduan Kehamilan Muslimah, ditulis oleh Dr. dr. H. Iman Rasjidi, SpOG (K) Onk, diterbitkan oleh Noura Books)


Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment