Galau


Galau. 

Bukan istilah yang jarang dipakai akhir-akhir ini. Biasanya melanda seseorang yang khawatir atau cemas akan sesuatu.

Begitu pula denganku yang akhir-akhir ini dihadapkan dua pilihan, lanjutkan atau berhenti.

Ngomongin apa sih sebenarnya?

Ini sebenarnya berkaitan dengan masalah kepenulisan. Aku yang saat ini dalam kondisi sedang hamil di trimester dua, memaksakan diri untuk mengikuti kompetisi Berkarya Ramadan yang diadakan oleh platform novel digital yang menjadi tempat aku menulis sebelumnya. Bukan apa-apa, sebulan mengambil libur menulis-- sebenarnya gak liburan juga sih, aku tetep nulis, tapi kehilangan arah karena bingung cerita selanjutnya harus seperti apa. Ternyata, kebingungan ini tetap melanda sampai sekarang, setelah aku publish cerita sampai 30 episode.

Sebenarnya bukan kerangka cerita yang aku bingungkan. Mungkin, aku sedang kecewa dan sedih. Manusiawi ya, ketika popularitas cerita sebelumnya melejit, tetapi saat ini popularitas pembacaku menurun drastis. Walaupun harusnya aku bersyukur, karena karya ini masih ada di top 10 karya Ramadan terpopuler. Akan tetapi, lagi, dihadapkan pada jumlah pembaca yang jauh berbeda dengan karya sebelumnya, aku kecewa. 

Dari sana, aku mulai menurunkan tensi harapan. Fokusku hanya satu, yaitu menyelesaikan karya itu. Tujuannya, tetap menyampaikan apa yang menjadi inpirasi dan wawasanku selama ini ketika berdakwah. Tebersit dalam benak, gimana kalau alurnya sedikit berubah. Aku tau, pembacaku tidak terlalu tertarik pada genre slice of life yang datar semacam ini. Rencananya akan aku selipkan sisi roman di cerita ini walaupun pihak platform tidak mengharapkan yang demikian. Oke, di sana aku menyerah di kompetisi ini. Aku berencana keluar dari genre dan gak mengacu lagi pada syarat kompetisi. 

Akan tetapi, tiba-tiba editorku kirim chat, dia bilang kalau karyaku ini bakal dapet promo push up notification, promo yang disebar untuk ngasih tau semua pengguna aplikasi. Dulu, aku juga dapet promo ini di karya sebelumnya, hasilnya karyaku nongkrong cantik di top 10 rank best seller dengan pendapatan harian 400ribuan. Wow banget buat aku. Karya sekarang? Aku gak tau. Aku gak akan berharap banyak. Yang jelas, editorku nyuruh aku buat update terus. Padahal rencananya karya ini bakal tamat di bab 30 aja. Selesai. Tapi ternyata enggak. Aku gak mau nyia-nyiain kesempatan ini.

Ditambah lagi, seolah-olah Allah belum nyuruh aku untuk menyerah lebih awal, yaitu salah seorang staff platform ngehubungi aku sore itu. Dia bilang, katanya aku diundang untuk sesi interview untuk karya Ramadan yang akan mereka publish di medsos punya platform. Wow! Aku kaget banget dong! Langsung gemeteran saat itu. Tapi aku pikir mungkin ini bakal disortir lagi dari penulis-penulis lain. Aku dikasih sejumlah pertanyaan untuk sesi wawancara nanti dan aku langsung jawab juga meski lewat tulisan. Tapi mereka bikin jadwal interview via zoom, ya udah aku sanggupin aja. Kapan lagi sih bisa eksis sekalian promo karya dan dakwah juga di sana.

Nah, yang bikin aku keki, saat aku lihat medsos platform, aku coba cari mana sih sesi interview sama para penulis. Ternyata, para penulis yang jadi narasumber wawancara itu karya premium semua. Karya mereka biasanya udah menang kompetisi, punya level silver atau gold (yang berarti pendapatan karya mereka itu udah puluhan juta, lha aku?), jelas aku makin kaget! Emang ada apa sih di karya aku yang ini? Kok bisa platform undang aku untuk interview dan bakal diupload di medsos mereka yang udah punya follower sekitar 50ribuan? Kenapa gak penulis yang ada di rank 1 aja, yang satu editor sama aku? Aku jadi bertanya-tanya tentang ini.

Ini yang bikin aku galau, pembaca karyaku yang baru sehingga aku ingin mutusin cepetin karya ini tamat, dan kedua aku malah semakin didorong untuk terus nulis di karya Ramadan ini. Satu sisi aku ingin nyerah, dan di sisi lain, aku malah didorong platform. Gitu deh.

Aku pikir mungkin Allah lagi ngasih aku kesempatan untuk eksis dengan karya religiku yang pasti beda sama yang lain. Ini prasangka baikku. Tapi aku juga gak berharap banyak, apakah pembacaku akan semakin bertambah? Aku bakal serahkan aja ini semua sama Allah.

Oke, sesi curhat selesai. Aku mau lanjut nulis lagi, mungkin. Tapi aku juga harus persiapan untuk isi kajian siang ini.

Well, thank you Blogger! Udah nampung tulisan curhat aku.

Share this:

, , ,

CONVERSATION

1 comments: