Challenge: Ketika Cinta Menyapa Lewat Surat

Misi tantangan dari IIP kelas Matrikulasi batch 8 adalah menyampaikan rasa cinta pada orang terkasih. Karena saya sudah menikah, maka dianjurkan untuk memberikan surat pada suami. Misi ini sebenarnya berat bagi saya yang sulit mengekspresikan rasa cinta apalagi dengan kata-kata. Tetapi karena misi ini menggunakan surat, jadinya saya bisa mengekspresikan hal tersebut melalui tulisan. 


Saya adalah seorang penulis fiksi roman. Mengisahkan cerita-cerita romantis yang menyisipkan ungkapan rasa cinta adalah sesuatu yang sudah biasa saya lakukan. Hanya saja, menulis ungkapan cinta untuk suami saya belum pernah melakukannya. Saya hanya pernah menuliskan sebuah puisi untuknya saat sebelum menikah di sini, saat dirinya sedang meragukan saya. Saat itu dia cerita, puisi itu berhasil membuatnya berkaca-kaca.

Menulis di tengah siang bolong, dengan anak yang masih aktif bermain mungkin cukup sulit. Tetapi saya bisa menulis apa yang ada di dalam hati dengan sungguh-sungguh. Mata pun berkaca-kaca. Di awal sebelum menulis surat, saya sudah memberi info pada suami kalau saya akan mengirim surat cinta. Saya hanya ingin dia bersiap-siap. Suami saya tipikal orang yang humoris dan kadang mengejek jika saya melakukan sesuatu yang jarang dilakukan, makanya saya sengaja bikin sounding untuknya.

Awal surat saya ungkapkan permintaan maaf dulu, karena beberapa waktu terakhir sempat mengulangi kesalahan yang sama yang membuatnya jengkel. Setelah itu barulah saya mengungkapkan rasa terima kasih serta rasa sayang yang diiringi dengan tangisan haru saat mengetiknya. Saya membuat surat itu di google document dan berbagi link dengannya di sore hari sebelum ia pulang kerja. Entah waktu yang kurang pas atau seperti apa, saya tidak tahu bagaimana ekspresi dia sesungguhnya ketika membaca surat itu. Dia mengirim balasan surat itu di dokumen yang sama.

Ketika ditanya pun dia tidak mau memberitahu yang sebenarnya dan hanya memasang ekspresi konyol seperti ketika mencandai saya. Entahlah, apakah ia menerima pesan yang sesungguhnya yang sudah saya tulis. Saya percaya dia hanya sedang menyembunyikannya saja yang tidak ingin ditunjukkannya di depan istrinya.

Saya jadi teringat dengan kisah yang saya tulis dalam novel fiksi online milik saya.
"Laki-laki itu selalu ingin terlihat lebih kuat di depan istrinya."

 Mungkin begitu juga dengan suami saya.

Dari tantangan ini saya belajar, saya bisa mengekspresikan perasaan saya lewat tulisan. Kesulitan utama yang sering menjadi kendala adalah komunikasi. Mungkin surat seperti ini bisa saya gunakan lagi untuk menyampaikan sesuatu ke depannya.





Share this:

, , , , , ,

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment