Saya dan Impian-impian Itu




Aduh...kaca mata saya patah lagi, ckck... Ini akibat ulah Mashel yang sekarang tubuhnya sudah mulai tinggi, jadi dia bisa meraih kaca mata yang saya taruh di atas rak meja. Haduuuh...terpaksa saya harus berhadapan dengan laptop tanpa kaca mata. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebenarnya, saya sudah menulis sebuah catatan mengenai impian saya di wordpress terdahulu. Tetapi rasanya tidak afdhol, kalau saya tidak menuliskannya di sini. Karena sekarang, inilah 'rumah' baru saya. Hehe...

Tahun terus berganti, dan sekarang sudah memasuki bulan Maret yang kadang panas lembab dan kadang terasa dingin. Setiap hari hujan turun di tempat saya. Saya sangat suka menulis ketika cuaca mendung. Persis seperti hobi saya sebelum menikah dulu. Lebih puitis biasanya, hihi...

Saatnya menulis impian sebelum impian itu berganti, mungkin...

Ini sih versi copy paste dari wordpress saya dulu


Welcome to my dream…
Punya mimpi besar boleh banget kan? Yang gak boleh itu punya segudang khayalan yang enggak bisa direalisasikan dalam kehidupan nyata, yeea… Itu sih mimpi di siang bolong, hihi, dulu pernah kayak gitu :p
Punya mimpi besar, setiap orang pasti punya. Tapi, hanya segelintir orang yang berusaha untuk mewujudkannya. Kok cuma segelintir? Iya, karena jalan untuk meraih mimpi besar itu enggak mudah, tergantung sebesar apa impiannya, dan tergantung berapa besar dan kuat usahanya. Jadinya, cuma segelintir orang yang mampu dan kuat untuk terus mengarungi usahanya dalam meraih impiannya itu. Icluding me? Ahaa….I’m just a newbie, and still ðŸ™‚
Dulu sebelum nikah, saya masih jadi pemuda galau, bingung mau ngapain dan mau ngeraih apa pada saat itu. Meskipun mimpi-mimpi itu tetap ada dalam pikiran. Jadi pebisnis, oke! Jadi penulis, iya mau! Jadi dosen, juga kepengen! Jadi istri orang aja deh, eh?! Ya gitu jadinya, enggak fokus dan usaha pun akhirnya setengah-setengah.
Tapi, setelah nikah, karena punya suami yang ‘tukang panasin’ dan ngarahin mau jadi apa sih kita di masa depan akhirnya mata hati saya terbuka lebar (eaaa…). Setelah menjejali beberapa proses perjuangan kecil, saya ngerasa kalau saya ingin lebih terfokus pada online shop, dunia yang saya geluti di awal tahun ini, meskipun pada awalnya sempat saya coba tapi masih stagnan, karena kurang maksimal dan masih kurangnya ilmu.
Inilah mimpi besarku sebagai pemilik online shop “Vivenia House – Home of Fashion Outer”
Lalu apa saja usaha saya menuju impian itu
  1. Merancang konsep dan rancangan usaha ini
  2. Belajar tentang produksi dan pemasaran
  3. Mendapatkan target market
  4. Menambah closing penjualan, dan mendapatkan trust para/calon customer
  5. Meningkatkan jumlah follower di instagram
Saat ini pun, saya masih dalam tahap awal dalam meraih impian saya tersebut.
Vivenia House telah buka sejak Januari 2016. Awalnya menyediakan produk busana muslimah, seperti gamis dan khimar syari. Namun karena terkendala dengan supplier produk tersebut, akhirnya saya beralih ke supplier lain yang menyediakan produk yang serupa, hanya saja lebih ke daily fashion hijab ala hijabers. Lho kok berubah haluan dari syari ke yang ala hijabers? Saya masih belajar dan mencari, kira-kira target market toko saya membutuhkan apa? Ternyata kebanyakan mereka lebih sering mencari outer wear yang disediakan oleh toko online saya. Closing penjualan pun lebih banyak produk outer wear dibandingkan dengan produk busana muslim lainnya.
Inilah yang membuat saya memutuskan untuk fokus menyediakan produk outer wear. Oleh karena itu, impian saya kedepannya adalah membuat produk outer wear hasil produksi dan brand sendiri, ditambah dengan produk sekunder yang akan ikut dipasarkan di Vivenia House.
Kenapa curhat begini sih? Semoga temen-temen bisa menyaksikan awal mula Vivenia House menapaki tangga menuju kesuksesannya. Karena saya harus menulis impian saya, agar jadi pemicu untuk direalisasikan.
Semoga Allah ridho dengan segala usaha kecil saya saat ini. Semoga Allah juga bisa memudahkan langkah saya dan temen-temen yang memiliki impian besar. Aamiin…
Nah itu impian untuk Vivenia House yang alhamdulillah belum berubah fokusnya. Hanya saja saya ingin kembali memasarkan produk syari wear, yang juga termasuk outerwear, karena jilbab atau gamis itu adalah pakaian wajib bagi perempuan ketika di luar rumah. Siipp!

Impian lainnya juga saya sudah tuliskan di Ms. Word. Tahun-tahun kedepan yang penuh dengan resolusi dan harapan bagi saya dan keluarga. Salah satunya adalah memiliki rumah atau kediaman sendiri. Seperti juga yang telah saya tulis di wordpress milik saya. Entah kenapa akhir-akhir ini selalu berharap dan terpikirkan dalam benak. Saya ingin segera pindah ke rumah lain, rumah milik sendiri maksudnya.

Saya dan suami ingin membina rumah tangga secara mandiri. Membesarkan anak-anak kami dengan pola dan gaya didik kami. Kami ingin merasakan kenyamanan dan membangun peradaban kecil kami di rumah kami sendiri. Bukannya saya tidak betah lagi di rumah yang sudah saya diami hampir 3/4 usia saya sekarang. Tetapi kami butuh dari sekedar betah. 

Ah...kami memang sudah memiliki target. Hanya saja untuk mewujudkan impian itu tidaklah mudah. Kecuali Allah beri keajaiban yang sangat cepat, sehingga terwujudlah mimpi-mimpi saya itu.

Khusnudzan aja lah sama Allah. Ia tahu yang terbaik kapan waktu yang paling tepat untuk impian itu terwujud. La hawla wa laa quwwata illa billah.

Maaf jadi curhat :p



Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment